Tuesday, November 27, 2012

S A M P A I_N A N T I _Y A_ J I N G G A

Hey Jingga....
Aku lagi mengenang dirimu yang menggambarkan
keabadian ketika kubacakan puisi untukmu.
Aku bersaksi, merintih sendiri menghadirkan senyum
termanis melepaskanmu.

Hey Jingga....
Kamu tahu, rindu yang kupunya selalu seindah dirimu
di kitaran cakrawala senja walau jiwaku itu mati,
mati karenamu dan kosong.

Hey Jingga....
Jangan salahkan dirimu yang berparas menawan,
karena aku juga biarkan ronamu merasuki malamku
setiap selesai kubacakan puisi untukmu.

Kamu mengerti....
Apa yang aku mau bersama menari di bawah rembulan,
itu sudah kau kabulkan
Malam itu jadi begitu indah romantis ada bayanganmu
dan aku di bawah sinar rembulan.

Aku tahu....
Misalkan kita rindu, kita cukupkan saja berjalan ditengah
malam menghirup udaranya.
Katakan dalam hati dengan senyum pandangkan jauh
penglihatan kita, kita berjumpa.

Hey Jingga....
Nanti kalau kamu rindu, bilang lagi saja yah....
___________________________________________________
Jatinangor, 14 April 2008

R u a n g I n d a h A m a r a h C i n t a

Sedikit saja ruang untuk redakan amarahku
Aku diam luapkan amarah

Aku tahu aku tak bisa marah didepanmu

Rona merona kata selamat malam
Berkali kali kucoba membunuh rasa cintaku
Kenyataannya, aku tak dapat mengeksekusinya

Kenyataannya aku tak bisa tidur karena memikirkanmu
Lagi lagi aku terus bertahan mengharapkanmu
Tetap saja kenyataannya, aku tetap cinta kamu
Hanya saja kenyataannya, aku memang cinta kamu
_______________________________________________
Bogor, 03 Oktober 2007

Monday, November 26, 2012

Kesuma Asmara

Layar sudah terkembang
Senandika muda mudi bercengkrama asmara padu
Gita cinta tentang cinta anugrah indah
Hati-hati, Asmara sudah datang
______________________________________________
Ditulis di Jakarta, 5 Mei 2009/

Friday, November 23, 2012

Terjebak Situasi

matanya total bulat-bulat melihat payudara besar
otaknya rancu meracau temaram remang
dalam dunia hitam tak pandang siapa
situasi-situasi tertentu kaki melangkah

seorang lelaki baik-baik menyambangi kehidupan malam
mendatangi sesuatu yang gelap membawa sisa hati
awalnya bermain-main mempertaruhkan senjatanya
akhirnya menggoda, menggombal, merayu, meramu, meraba
jadinya jantung berdegup telunjuk menyentuh bibir
merempet, merapat, mendalam, hanya berdua
tak terlupakan karena rasa melayang
selanjutnya cerita buat esok
dan lumpuh karena situasi
_________________________________________________
Ditulis di Jakarta 24 Nopember 2010