seiring sejalan simponi ada dua siluet bersatu di tepian pantai
dua tubuh berangkulan bersiluet kala jingga merona senja
tak mudah semudah angan-angan yang sederhana difantasi ternyata
disisi lain kala siluet itu ada harmonisasi nuansa biru
dua irama dalam nada tritonis berbaur harmoni
nada-nada yang indah, nada-nada cinta diantara nyiur
adalah harmonisasi yang ternyata menyatu bersatu
nian kian berpacu dalam segenap angan sementara saja
sekedar rindu ombak pada bibir pantainya lalu pergi lagi dan lagi
dan ketika sekarang yang tersisa potret siluet berbingkai mesra
hanya tertunda sejenak menunggu waktu yang pasti datang
diiringi harmonisasi saling merindukan, melupakan
ternyata dan ternyata waktu terus menyibak putih pasir
diantara rindu yang akan terlupakan mulai sekarang
tentang keyakinan yang samar wujudnya... ternyata.
_______________________________________
Ditulis di Jatinangor, 19 April 2008
No comments:
Post a Comment